Antara Akal Dan Syahwat

Setelah suami Rabi'ah Al-Adawiyah meninggal dunai, maka Hasan al-Basri dan teman-temannya datang ke rumah Rabi'ah dan dipersilakan mereka masuk. Kemudian ditutup Rabi'ah tabir dan dia duduk di belakang seraya berkata : "Siapa yang paling pintar antara kalian maka dia adalah suami saya." ..Maka mereka menjawab : "Hasan al-Basri."
Rabi'ah berkata pula : "Bila dapat menjawab pertanyaan ku maka aku adalah milikmu."

Hasan segera berkata : "Tanyalah, semoga aku dapat menjawabnya."
Rabi'ah : "Apabila aku mati dan keluar dari dunia, apakah aku nanti keluar dengan beriman atau tidak?"
Hasan : "Itu masalah ghaib dan tidak seorang pun ynag mengetahui kecuali ALLAH."
Rabi'ah : "Bila aku terletak di ruang liang kubur dan di tanya Malaikat Mukar dan Nakir, apakah aku dapat menjawab atau tidak?"
Hasan : "Itu juga hal yang ghaib dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali ALLAH."
Rabi'ah : "Apabila oorang yang telah di kumpulkan pada hari kiamat diberikan kepada mereka catatan amalan masing-masing, dengan tangan kananku atau kirikukah aku akan menerima catatan amalan ku?"
Hasan : "Itu pun barang ghaib juga"

Lalu Rabi'ah berkata : "Hai Hasan, barang siapa yang tidak dapat menjawab empat pertanyaan yang saya ajukan , jangan berfikir untuk dapat mengahwini saya."

Kemudian Rabi'ah berkata untuk terakhir kalinya : "Hai Hasan, dalam beberapa bahagiankah ALLAH mencipta akal?"
Hasan menjawab : "Sepuluh bahagian, sembilan untuk laki-laki dan satu jenis perempuan "
Rabi'ah : "Dalam berapa bahagiankah ALLAH mencipta syahwat?"
Hasan menjawab : "Sembilan bahagian untuk wanita dan satu bahagian untuk laki-laki."

Rabi'ah berkata : "Hai Hasan, aku dapat menguasai sembilan syahwat dengan satu bahagian akal, sedang kamu pihak lelaki tidak dapat menguasai satu bahagian syahwat dengan sembilan akal yang kamu dapat."

Dan keluarlah Hasan dari rumah Rabi'ah dengan tangis dan air mata bercucuran.